Makalah Bahan
Ajar PAI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Istilah bahan
ajar ditemukan dalam Permendiknas Nomor. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses
dan Panduan Pengembangan RPP yang disusun oleh Depdiknas Tahun 2008. Dalam
mengembangkan bahan ajar, mesti merujuk dalam aturan yang ada tersebut. Pada
sisi lain, Depdiknas juga telah menyusun panduan pengembangan materi
pembelajaran. Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) pada sekolah dalam
membuat bahan ajar dalam RPP, mesti merujuk ke dalam aturan tersebut.
Bahan Ajar PAI
dalam Standar Isi terdiri dari lima aspek, yakni aspek al-Qur’an dan hadis,
aqidah, akhlak, fiqh, tarekh dan kebudayaan Islam. Pengembangan lima aspek
tersebut didasarkan atas tiga ranah teori Bloom yakni ranah kognitif, afektif
dan psikomotor. Kelima aspek Bahan Ajar PAI dimaksud mesti dirumuskan secara
terukur, sehingga kompetensi yang akan dicapai oleh peserta didik mencapai
sasaran yang diharapkan.
Untuk itu,
tulisan ini membahas tentang teknik merumuskan bahan ajar Pendidikan Agama
Islam, dengan pendekatan kajian teoritis dan praktisnya dalam perencanaan
pembelajaran. Dengan adanya tulisan ini, semoga dapat membantu pendidik dalam
merumuskan materi ajar yang terdapat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
B. Perumusan Masalah
Dalam penulisan
Makalah ini akan dirumuskan beberapa masalah diantaranya adalah sebagai
berikut:
1. Apa Pengertian Bahan Ajar dalam standar
proses ?
2. Bagaimana Strategi dalam Memanfaatkan
bahan ajar ?
3. Apa karakteristik media pembelajaran
dalam standar proses ?
4. Bagaimana kriteria dalam memilih media
bahan ajar ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bahan Ajar
Bahan ajar
terdiri dari dua kata yakni bahan dan ajar. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(2001) Bahan diartikan dengan segala sesuatu benda yang tampak. Sedangkan Ajar
diartikan dengan petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui
(diturut). Berdasarkan arti kata tersebut, bahan ajar diartikan dengan sesuatu yang tampak sebagai petunjuk yang
diberikan kepada peserta didik berupa materi yang akan diterima oleh peserta
didik. Pada sisi lain, defenisi bahan
ajar hampir sama dengan defenisi materi pembelajaran.
Dalam Panduan
Pengembangan Materi Pembelajaran (Depdiknas, 2008) dijelaskan bahwa materi
pembelajaran adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai
peserta didik dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan.
KRITERIA
PEMILIHAN MEDIA PEEMBELAJARAN PAI
Media
pembelajaran merupakan salah faktor penting dalam peningkatan kualitas
pembelajaran. Hal tersebut disebabkan adanya perkembangan teknologi dalam
bidang pendidikan yang menuntut
efisiensi dan efektivitas dalam pembelajaran. Untuk mencapai tingkat efisiensi
dan efektivitas yang optimal, salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah
mengurangi bahkan jika perlu menghilangkan dominasi sistem penyampaian
pelajaran yang bersifat verbalistik dengan cara menggunakan media pembelajaran.
Pada dasarnya
media pembelajaran adalah perantara untuk mempermudah dalam menyampaikan pesan
bagi guru kepada siswa. Dalam perkembangan teknologi yang pesat ini, berkembang
pula media dalam pembelajaran. Banyaknya media tersebut dating dengan
menawarkan karakteristiknya masing masing masing. Media, pada dirinya membawa
kekurangan dan kelebihanya. Maka guru harus mampu memilih dengan efektif dan
efesien. Uraian berikut akan membahas hal-hal dimaksud agar kita dalam
memilihan media pembelajaran lebih
tepat.
B. KRITERIA
PEMILIHAN MEDIA
Media pembelajaran yang beraneka ragam jenisnya tentunya
tidak akan digunakan seluruhnya secara serentak dalam kegiatan
pembelajaran, namun hanya beberapa saja. Untuk itu perlu di lakukan pemilihan
media tersebut. Agar pemilihan media pembelajaran tersebut tepat, maka perlu
dipertimbangkan faktor/kriteria-kriteria dan langkah-langkah pemilihan media.
Kriteria yang perlu dipertimbangkan guru atau tenaga pendidik dalam memilih media pembelajaran menurut Nana
Sudjana. yakni
1) ketepatan
media dengan tujuan pengajaran;
2) dukungan
terhadap isi bahan pelajaran;
3) kemudahan
memperoleh media;
4) keterampilan
guru dalam menggunakannya;
5) tersedia
waktu untuk menggunakannya.
6) sesuai
dengan taraf berfikir anak..
Berkaitan dengan pemilihan media
ini, Azhar Arsyad menyatakan bahwa kriteria memilih media yaitu: 1) sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai; 2) tepat untuk mendukung isi pelajaran; 3)
praktis, luwes, dan tahan; 4) guru terampil menggunakannya; 5) pengelompokan
sasaran; dan 6) mutu teknis. Selanjutnya Brown, Lewis, dan Harcleroad
menyatakan bahwa dalam memilih media perlu mempertimbangkan kriteria[6] sebagai
berikut: 1) content; 2) purposes; 3) appropriatness; 4) cost; 5) technical
quality; 6) circumstances of uses; 7) learner verification, and 8) validation.
Dari beberapa
pendapat di atas, dapat ditegaskan bahwa pada prinsipnya pendapat-pendapat
tersebut memiliki kesamaan dan saling melengkapi. Selanjutnya menurut hemat
penulis yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media yaitu tujuan
pembelajaran, keefektifan, peserta didik, ketersediaan, kualitas teknis, biaya,
fleksibilitas, dan kemampuan orang yang menggunakannya serta alokasi waktu yang
tersedia. Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang hal ini akan diuraikan sebagai berikut:
1. Tujuan pembelajaran. Media hendaknya
dipilih yang dapat menunjang pencapaian tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan sebelumnya, mungkin ada
sejumlah alternatif yang dianggap cocok untuk tujuan-tujuan itu. Sedapat
mungkin pilihlah yang paling cocok. Kecocokan banyak ditentukan oleh kesesuaian
karakteristik tujuan yang akan dicapai dengan karakteristik media yang akan
digunakan.
2. Keefektifan. Dari beberapa alternatif
media yang sudah dipilih, mana yang
dianggap paling efektif untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
3. Peserta didik. Ada beberapa pertanyaan
yang bisa diajukan ketika kita memilih media pembelajaran berkait dengan
peserta didik, seperti: apakah media yang dipilih sudah sesuai dengan
karakteristik peserta didik, baik itu kemampuan/taraf berpikirnya,
pengalamannya, menarik tidaknya media pembelajaran bagi peserta didik?
Digunakan untuk peserta didik kelas dan
jenjang pendidikan yang mana? Apakah
untuk belajar secara individual, kelompok kecil, atau kelompok besar/kelas?
Berapa jumlah peserta didiknya? Di mana
lokasinya? Bagaimana gaya belajarnya? Untuk kegiatan tatap muka atau jarak
jauh? Pertanyaan-pertanyaan tersebut
perlu dipertimbangkan ketika memilih dan menggunakan media dalam
kegiatan pembelajaran.
4. Ketersediaan. Apakah media yang diperlukan itu sudah tersedia?
Kalu belum, apakah media itu dapat diperoleh dengan mudah? Untuk tersedianya
media ada beberapa alternatif yang dapat diambil yaitu membuat sendiri, membuat
bersama-sama dengan peserta didik, meminjam menyewa, membeli dan mungkin
bantuan.
5. Kualitas teknis. Apakah media media yang
dipilih itu kualitas baik? Apakah memenuhi syarat sebagai media pendidikan?
Bagaimana keadaan daya tahan media yang dipilih itu?
6. Biaya pengadaan. Bila memerlukan biaya
untuk pengadaan media, apakah tersedia biaya untuk itu? Apakah yang dikeluarkan
seimbang dengan manfaat dan hasil penggunaannya? Adakah media lain yang mungkin
lebih murah, tetapi memiliki keefektifan setara?
7. Fleksibilitas (lentur), dan kenyamanan
media. Dalam memilih media harus dipertimbangkan kelenturan dalam arti dapat
digunakan dalam berbagai situasi dan pada saat digunakan tidak berbahaya.
8. Kemampuan orang yang menggunakannya.
Betapapun tingginya nilai kegunaan media, tidak akan memberi manfaat yang
banyak bagi orang yang tidak mampu menggunakannya.
9. Alokasi waktu, waktu yang tersedia dalam
proses pembelajaran akan berpengaruh terhadap penggunaan media pembelajaran.
Untuk itu ketika memilih media pembelajaran kita dapat mengajukan beberapa
pertanyaan seperti; apakah dengan waktu yang tersedia cukup untuk pengadaan
media, apakah waktu yang tersedia juga cukup untuk penggunaannya.